Program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) merupakan sebuah inisiatif pemerintah untuk membantu masyarakat yang tinggal di rumah dengan kondisi tidak memenuhi standar kesehatan dan keselamatan. Adanya program RTLH bertujuan meningkatkan kualitas hunian, memastikan bahwa setiap rumah memiliki fasilitas dasar yang layak seperti atap yang tidak bocor, lantai yang aman, ventilasi yang baik, serta sanitasi yang memadai.
Dalam sambutannya, H. Sururul Huda.,S.Sos selaku waka II menyampaikan bahwa program ini tidak hanya sebagai penghimpunan dana zakat, tapi juga berperan mendorong pemberdayaan, menciptakan kepedulian dari berbagai pihak agar bekerja sama membantu sesama. Sebagai penggerak budaya gotong royong yang semakin berkurang maka harus dihidupkan.
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Temanggung memberikan bantuan rumah tidak layak huni (RTLH) bagi Mustahik di Kabupaten Temanggung. Bantuan berupa uang untuk pembangunan rumah tersebut diserahkan langsung oleh ketua BAZNAS Kabupaten Temanggung, Drs. H.M.Mansur Asnawi.M.Si kepada masyarakat yang membutuhkan dan memenuhi syarat. Bertempat di aula kantor BAZNAS Kabupaten Temanggung pada Selasa (10 Desember 2024).
Bekerja sama dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Temanggung, BAZNAS Kabupaten Temanggung menyerahkan bantuan kepada 12 warga yang terdiri dari beberapa Kecamatan di Temanggung. Diantaranya Kecamatan Bulu, Bejen, Bansari, Tretep, dan Tembarak dimana sudah melewati tahapan survey dan pemberkasan sehingga mereka layak untuk mendapatkan bantuan program RTLH. Dengan nilai total Rp 107.00.000 ini nantinya akan dipergunakan untuk prioritas seperti perbaikan atap, lantai, ventilasi, serta sanitasi.
Ketua BAZNAS Kabupaten Temanggung, Drs. H.M.Mansur Asnawi.M.Si menyampaikan harapan setelah diterima nya bantuan RTLH dapat meningkatkan kualitas dan mutu rumah tinggal penerima sehingga memenuhi kriteria layak. Dengan begitu suasana rumah menjadi lebih nyaman, tenang, dan sehat. Serta andilnya partisipasi warga akan sangat membantu dalam mensukseskan pelaksanaan program.
Harapannya juga akan berdampak pada penurunan angka stanting. Karena, rumah yang sudah layak huni ini tersedia sanitasi yang sesuai standar Kesehatan, lantai tidak lagi tanah, dan terdapat jendela atau sirkulasi udara, sehingga rumah menjadi sehat.